CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

background

Sabtu, 15 Maret 2014

joshua oh joshua

Kisah film yang didukung oleh sederet bintang cilik yaitu Joshua, Mega Utami, Bima, Cut Mandasari dan sederet artis terkenal seperti Desy Ratnasari, Inggrid Wijanarko dan Taufik Savalas ini mengenai Jojo, anak keluarga berada yang hilang sejak bayi dan dibesarkan keluarga pemulung.
Karena sebuah kelalaian kecil, bayi Jojo terpisah dari ayah dan ibu kandungnya, pasangan keluarga kaya, pemilik pabrik kertas. Tak disangka bayi yang lucu itu terambil oleh seorang wanita gila. Kemudian dipungut oleh keluarga pemulung yang tidak dikaruniai anak.
Di sinilah kehidupan Joja bermula. Menjalani kehidupan keras di jalanan dan pasar, Jojo berteman dengan Jejen, seorang anak pemulung yang menjadi sahabat karibnya. Segala upaya dilakukan dua anak ini untuk mencari uang agar tidak putus sekolah. Mulai dari mengamen, berjualan kantong plastik ataupun menolong orang di pasar tempat keduanya mencari makan. Di pasar ini pula kedua anak yang baik hati dan lucu-lucu ini selalu dimusuhi geng anak jalanan karena Jojo dan Jejen baik dan jujur.
Bermula ketika Jojo memergoki geng tersebut sedang mencopet seorang ibu, malapetaka bagi Jojo pun dimulai. Apalagi seorang preman yang sering dipanggil si Boss ikut membenci Jojo dan Jejen. Untunglah ada seorang preman yang sangat menyayangi Jojo, kerap menjadi dewa penolong jika Jojo dan Jejen mendapat kesulitan karena diganggu geng anak nakal tersebut.
Di rumah, ibu angkat Jojo yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci keluarga Andi, sangat kejam. Jojo dianggapnya sebagai pembawa sial. Apalagi Tasya, anak majikannya yang juga menjadi teman sekelas Jojo seperti menaruh simpati pada Jojo yang tentu saja sangat ditentang oleh sang majikan. Makin berat pula penderitaan Jojo karena tekanan majikan ibu angkatnya. Bapak angkat Jojo sangat sayang padanya. Sayangnya beliau seharian bekerja dan kadang tak pulang sehingga membuat Jojo acap tak terlindung dari kekejaman ibu angkatnya.
Walaupun begitu, Jojo tetap bisa menjadi sosok anak yang tak kehilangan keceriaannya dimana dia tetap bermain, menyanyi, menari, sambil bekerja keras mencari uang dan tetap bersemangat untuk bersekolah. Tuhan sangat adil karena Jojo dianugerahi ketekunan dan kepintaran di atas rata-rata sehingga dia tetap menjadi juara di kelasnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar